PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA YANG EFEKTIF DENGAN NLP
PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA YANG EFEKTIF DENGAN NLP

Pengelolaan sumber daya manusia yang tepat dan efektif menjadi  dambaan setiap praktisi sumber daya manusia di dalam Perusahaan.  Namun demikian, pengelolaan SDM yang semestinya menjadi seni tersendiri seringkali seolah menjadi gudang banyak masalah di dalam organisasi itu sendiri dan tidak terselesaikan dengan baik.  Pengelolaan  SDM yang bermasalah dapat diatasi dengan berbagai ilmu dan teknik penggelolaan manajemen yang baik serta tertata mulai dari Perencanaan, Pengorganisasian, Penstafan, Pemimpinan, sampai Pengendalian.  Pentingnya pengelolaan SDM yang tepat dan efektif, terlihat dari bagaimana praktek-praktek  Bagian SDM di dalam organisasi seperti :

1. Bagaimana merencanakan kebutuhan karyawan dan menyeleksi calon karyawan 

2. Bagaimana menempatkan karyawan  pada golongan dan jabatan yang tepat. 

3. Bagaimana memberikan orientasi, pelatihan, dan pengembangan kepada karyawan

4. Bagaimana memberikan kompensasi dan benefit yang sesuai dengan struktur gaji dan kompetitif

5. Bagaimana menilai karyawan dan organisasi secara keseluruhan

6. Bagaimana membangun sistem yang menyeluruh dan saling bersinergi untuk meningkatkan produktivitas

7. Bagaimana menciptakan bakat-bakat dan pemimpin-pemimpin sebagai generasi penerus kelangsungan organisasi

8. Bagaimana membangun komitmen, kultur, dan nilai-nilai organisasi

9. Bagaimana menghubungkan praktek-praktek SDM dengan strategi dan sasaran organisasi

10. Dan praktek-praktek manajemen SDM lainnya

Pengelolaan SDM yang tepat dan efektif, akan selalu menjadi tantangan tersendiri bagi praktisi SDM.  Saat ini banyak sekali tantangan yang mesti dihadapi dalam pengelolaan SDM, dengan semakin perkembangnya teknologi seiring  perubahan zaman, serta tantangan masa depan manajemen SDM menjadi semakin tidaklah mudah.  Beberapa tantangan saat ini dan cukup mempengaruhi pengelolaan SDM seperti, pelanggan sebagai pemegang kendali, loyalitas yang rendah,  informasi yang syarat mempengaruhi lingkungan, perubahan kebijakan-regulasi-dan penerapan SKKNI, berbagai aksi pekerja dan serikat, tren perubahan generasi sumber daya manusia, dan berbagai tantangan lainnya.

Dalam mencapai pengelolaan SDM yang tepat dan efektif, sebagian praktisi HR terus  berupaya mencari strategi dan cara yang tepat  melalui penggunaan berbagai sistem dan perangkat yang tepat sehingga pengelolaan SDM efektif di organisasi dapat selaras dengan strategi bisnis dan sasaran perusahaan. 

Sumber Daya Manusia (SDM) adalah faktor sentral dalam suatu organisasi. Apapun bentuk serta tujuannya, organisasi dibuat berdasarkan berbagai vision, mission, and corporate values untuk kepentingan manusia dan dalam pelaksanaan misinya dikelola dan diurus oleh manusia. Sedangkan secara teori Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) Stratejik merupakan penerapan dari MSDM yang memperlakukan karyawan bukan sebagai properti, akan tetapi sebagai human assets, dan menekankan pada pengembangan praktik, program, dan kebijakan SDM agar dapat memfasilitasi pencapaian strategi organisasi.  Sudah semestinya perusahaan  menyadari bahwa manusia merupakan faktor strategis dalam semua kegiatan perusahaan agar tujuan organisasi dapat dicapai secara optimum melalui visi, misi, dan nilai-nilai yang telah ditetapkan. 

Perubahan teknologi yang sangat cepat, memaksa organisasi untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan usahanya. Perubahan tersebut telah menggeser fungsi-fungsi manajemen sumber daya manusia yang awalnya hanya dianggap sebagai kegiatan administrasi, yang berkaitan dengan perekrutan karyawan, staffing, coordinating yang dilakukan oleh bagian personalia telah berubah banyak ke arah yang jauh lebih strategis.  Menjawab tantangan di dalam pengelolaan SDM yang tepat dan efektif  salah satunya adalah Neuro Linguistic Programming atau dikenal dengan sebutan NLP. 

NLP  adalah salah satu perangkat yang memiliki berbagai teknik dan metode yang tentu saja dapat membantu bagaimana pengelolaan SDM di sebuah organisasi.  Sebagai seorang praktisi SDM yang telah berkecimpung di dunia SDM di berbagai organisasi dan industri dalam kurun waktu 27 tahun dan mulai menggunakan  NLP sejak  tahun 2007, menurut saya  NLP sangat membantu dalam implementasi praktek-praktek fungsi SDM  mulai dari proses rekrutmen sampai dengan hubungan industrial. Beberapa kegiatan SDM dengan menggunakan NLP yang pernah saya terapkan dan saya bagikan kepada Anda adalah sebagai berikut : 

1. NLP membantu untuk menetapkan dan mencapai Tujuan

Artinya adalah bagaimana membangun mind-set pentingnya Tujuan dan Sasaran perusahaan.  Mendorong  seluruh komponen di dalam organisasi untuk menetapkan tujuan organisasi,  divisi,  departemen, dan individu dengan jelas, spesifik,  tepat dan efektif.  Membantu bagaimana mengatur efektivitas kerja selaras dengan tujuan dan sasaran perusahaan.  Memotivasi   mereka dengan mindset yang efektif dalam mencapai tujuan dan sasaran  apa yang diinginkan bersama. Bagaimana berkomunikasi dan membangun hubungan yang sinergi dan efektif dengan kepercayaan dan hubungan berdasarkan azas manfaat bersama. Bagaimana menyesuaikan cara dan pendekatan yang lebih efektif apabila cara atau pendekatan yang sama tak kunjung mencapai yang diinginkan atau yang ditargetkan. Bagaimana memahami perlunya bersikap fleksibel untuk menyesuaikan, merubah atau memperbaiki   cara, kemampuan, teknik, pengetahuan, untuk dapat mencapai tujuan dan sasaran. Pemahaman NLP bagi karyawan adalah Neuro - Penalaran yang dilakukan karyawan, karyawan melakukan proses berpikir, karyawan merasakan, cara karyawan memproses informasi, proses karyawan membuat keputusan, cara karyawan melihat, cara karyawan mendengarkan, dan seterusnya; Linguistic - bahasa yang dipergunakan karyawan secara eksternal dalam proses berkomunikasi maupun internal dalam proses berpikir ataupun bicara pada diri sendiri; Programming -  Strategi atau sekuens atau urutan perilaku tertentu dari karyawan untuk menghasilkan sesuatu. 

2. NLP membantu proses pengrekrutan karyawan sebagai salah satu alat seleksi

Wawancara kerja adalah salah satu alat dasar yang digunakan oleh departemen sumber daya manusia untuk memenuhi syarat pelamar dan menentukan apakah kandidat cocok untuk pekerjaan atau jabatan yang dilamarnya. Pengetahuan tentang teknik NLP penting bagi seorang manajer SDM atau pewawancara kandidat.   Seorang manajer SDM untuk mendapatkan wawasan mengenai karakter, nilai-nilai dan motivasi dari seorang pelamar, salah satunya dapat menggunakan tools NLP. Komunikasi non-verbal, atau bahasa tubuh, mengatakan lebih banyak tentang seseorang dari kata-kata dan kredensial digabungkan, kontak mata merupakan salah satu bahasa tubuh harus diperhatikan yang populer disebut "mata adalah jendela jiwa". Kontak mata lurus dan tidak terputus sering menunjukkan kejujuran, kepercayaan diri, dan keteguhan keputusan. Di sisi lain, menjadi licik bermata, menghindari kontak mata, melihat hal-hal lain saat berkomunikasi di sesi wawancara dapat membuat banyak kesan negatif. Ini bisa menjadi sinyal ketidakjujuran, kegugupan, kurangnya harga diri, dan sebagainya. Hal tersebut akan diperoleh dengan menggunakan tools NLP. Sebagai salah satu alat seleksi, tools NLP tidak hanya untuk test wawancara saja melainkan juga dapat digunakan untuk test tertulis. Tools NLP yang digunakan untuk seleksi sangat bermanfaat untuk mendukung pembuatan profiling calon karyawan dan bertujuan untuk pengambilan keputusan..

3. NLP membantu proses pelatihan dan pengembangan karyawan melalui progam-program pelatihan dan pengembangan berbasis NLP 

Pengembangan bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan melalui pelatihan (training), learning (pembelajaran), dan education (pendidikan) yang diperlukan untuk menjalankan tugas dengan baik.  Core program pengembangan didesain dan diselaraskan dengan core competency setiap karyawan dan jabatan dalam pekerjaannya secara reguler dan terjadwal. SDM yang bermutu semakin dibutuhkan setiap perusahan untuk mencapai tujuan dan sasaran perusahaan. Pentingnya membuat program training untuk meningkatkan kehandalan karyawan, kecerdasan dan integritasnya untuk perusahaan. NLP memegang peranan cukup penting yang mewarnai desain program-program pelatihan dan pengembangan yang akan diberikan kepada seluruh karyawan, seperti pada program-program berikut : NLP for HR, Motivation with NLP, Coaching and Counseling with NLP, Service Excellence with NLP, Interviewing Skills with NLP, Dynamic Presentation Skills with NLP tools, Selling Skills with NLP, Competency Model with NLP, Selection Process with NLP Approach, Design Training Program Berbasis NLP, Evaluasi Pelatihan Berbasis NLP, Communication Skills with NLP, Performance Management System with NLP tools, Performance Transformation NLP Approach, Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial (PPHI) with Milton Model, Audit HR with NLP, dan program-program lainnya. Dalam pelatihan dan pengembangan karyawan ini, dapat dikatakan hampir semua tools NLP digunakan.

4. NLP membantu proses meningkatkan meningkatkan produktivitas karyawan

Produktivitas di dalam perusahaan adalah suatu pendekatan interdisipliner untuk menentukan tujuan yang efektif, pembuatan rencana, aplikasi penggunaan cara yang produktif untuk menggunakan sumber-sumber secara efisien, dam tetap menjaga adanya kualitas yang tinggi. Tentu saja produktivitas mengikutsertakan pendayagunaan  secara terpadu sumber daya manusia dan keterampilan, barang modal teknologi, manajemen, informasi, energi, dan sumber-sumber lain menuju kepada pengembangan dan peningkatan standar hidup seluruh karyawan. Dalam pengertian yang lebih luas produktivitas sering diartikan sebagai philosopi dan sikap mental yang timbul dari motivasi yang kuat dari karyawan, yang secara terus menerus berusaha meningkatkan kualitas kehidupan melalui pekerjaannya. Berfluktuasinya tingkat produktivitas kerja karyawan akan dapat menggangu kinerja dan berdampak pada performa perusahaan secara keseluruhan. Dalam konteks demikian, NLP dapat membantu bagaimana seorang karyawan dapat terdorong untuk bekerja lebih produktif dan menghasilan karya yang baik secara terus menerus. Dengan teknik therapy yang digunakan dalam NLP sangatlah membantu karyawan, kondisi saat ini atau present state dan kondisi yang diinginkan atau desired state, dimana setiap karyawan pasti ingin menuju ke kondisi yang diinginkan dari kondisi saat ini yang mungkin tidak mereka sukai.  

5. NLP membantu proses coaching, counseling, dan mentoring karyawan

Keterampilan untuk melakukan Coaching, Counseling dan Mentoring tentu saja sangat diperlukan di dalam organisasi khususnya di tingkat penyelia dan tingkat ke atasnya. NLP memperkaya metode dan teknik-teknik yang diperlukan dalam melakukan proses Couching, Counseling dan Mentoring dengan cara yang positif dan  mudah   menggunakan teknik terapi cepat dan efektif. 

6. NLP membantu meningkatkan motivasi karyawan. 

Dinamika berfluktuasinya motivasi seringkali terjadi pada diri sebagian karyawan. NLP membantu proses bagaimana motivasi dapat ditingkatkan dengan metode pelatihan berbasi NLP. NLP memberikan pilihan bagaimana seseorang  membangun mind-set positifnya dengan belief dan nilai-nilai yang telah dibangunnya dengan lebih efektif dan bermanfaat,  bagaimana menyikapi perubahan yang senantiasa terjadi dengan positif, membantu seseorang  untuk menemukan motivator  terdalam dari dirinya secara alam bawa sadar. 

7. Dan praktek SDM lainnya yang menggunakan NLP seperti : NLP membantu proses komunikasi dan interaksi di seluruh komponen yang ada di organisasi, NLP membantu mengalisa tingkat kepuasan karyawan pada perusahaan, NLP membantu mempermudah proses negosiasi dengan kandidat, pelanggan maupun pihak-pihak lainnya di luar perusahaan, NLP membantu proses investigasi terhadap kasus-kasus yang terjadi di luar perusahaan dengan menjadi lebih mudah dan efektif, dan praktek-praktek SDM lainnya dengan menggunakan NLP.

Saya akan berbagi dengan Anda bagaimana salah satu tools NLP membantu saya dalam melakukan proses asesmen dan mengukur tingkat kepuasan kerja karyawan.  Beriku ada 20 pertanyaan yang bisa membantu Anda dalam proses tersebut yaitu :

1. Apakah Anda puas dengan apa yang Anda peroleh di perusaan ini ?

2. Apakah Anda puas dengan apa yang Anda peroleh di pekerjaan Anda saat ini?

3. Apakah Anda mencintai pekerjaan Anda di perusahaan ini?

4. Apakah ada konflik kepentingan di pekerjaan Anda saat ini ?

5. Apakah setiap orang di bagian Anda memiliki tingkat toleransi  yang baik satu sama lain ?

6. Apakah Anda termotivasi untuk memberikan yang terbaik di perusahaan ini?

7. Apakah hal-hal penting bagi Anda, dihargai di Perusahaan ini?

8. Apakah Anda memiliki kebanggaan bekerja di perusahaan ini 

9. Apakah Anda bangga dengan pekerjaan dan profesi Anda di perusahaan ?

10. Apakah Anda orang yang tepat untuk pekerjaan, profesi dan jabatan Anda saat ini?

11. Apakah peran Anda di perusahaan selaras dengan nilai-nilai kehidupan Anda? 

12. Apakah Anda setuju dengan nilai-nilai yang diterapkan perusahaan  ?

13. Apakah Anda siap mengabdi, berkorban, dan rela melakukan apapun untuk perusahaan?

14. Apakah Anda memiliki kompetensi yang sesuai dengan pekerjaan dan jabatan Anda saat ini?

15. Apakah Anda meyakini bahwa kemampuan Anda diperlukan oleh Perusahaan ?

16. Apakah senantiasa memikirkan dan memperbaharui cara-cara, strategi, dan kemampuan Anda ?

17. Apakah Anda puas dengan fasilitas untuk berkarya yang diberikan perusahaan ?

18. Apakah sistem dan kebijakan yang diberlakukan perusahaan membantu Anda untuk berkarya dan meraih keberhasilan ?

19. Apakah Anda merasa nyaman bekerja di lingkungan Anda saat ini?

20. Apakah pekerjaan yang Anda tekuni saat adalah pekerjaan yang benar-benar Anda inginkan?

Perangkat atau Tools NLP yang saya gunakan untuk membantu saya dalam pekerjaan di bagian SDM seperti uraian kegiatan SDM diatas adalah sebagai berikut :

Well-formed Outcome – salah satu teknik dalam NLP untuk lebih mudah mencapai impian atau tujuan.  Setiap tujuan maupun sasaran yang ingin kita capai sebaiknya ditulis dan terbentuk dengan baik. Biasanya WFO ini menggunakan metode SMART (spesifik, dapat diukur, dapat dicapai, realistis, dan memiliki batas waktu).   

4 Pilar of NLP (effective goal setting, evaluation, achieve target) – NLP memiliki  pilar penyangga utama dalam bangunan NLP. Keempat pilar tersebut adalah Outcome, Sensory Acuity, Behavioural Flexibility dan Rapport. 4 Pilar ini dapat membantu seorang dalam mencapai keberhasilannya karena di dalam 4 pilar NLP ini seseorang menentukan dan bertanggung jawab atas keberhasilan dirinya, apa yang dipikirkan dirasakan dan apa yang dilakukan berorientasi pada target/sasaran yang SMART,   memiliki fleksibilitas dalam mencapainya, membangun rapport atau hubungan baik dengan orang-orang dalam mencapai targetnya dan berprinsip win-win-win. 4 pilar NLP biasanya digunakan untuk membuat setting goal tahunan.  

Strategy – Stategy yang diproses secara internal mengontrol seluruh perilaku seseorang. Setiap orang memiliki strategi khusus untuk memotivasi diri atau mencapai tujuannya. Strategi dapat dimodifikasi sesuai outcome yang diinginkannya.

Submodality - informasi yang lebih detail dari sistem representasi (VAKOG – Visual Auditory Kinesthetic Oldfactory Gustatory) seseorang, atau lebih dikenal sebagai kualitas dari modalitas. Seperti contoh : seseorang menceritakan pengalamannya, perlu disadari yang diceritakannya hanya merupakan “gambaran besar” dari pengalaman tersebut, ketika kita mengupas “gambaran”  tersebut kita akan menemukan hal-hal yang lebih detail atau struktur dari pengalaman tersebut

Pressuposition - Kemampuan seseorang dalam merubah proses tentang bagaimana pikiran bekerja dalam menghadapi stimuli eksternal atau stimuli internal dan memberikan respon yang tepat adalah lebih bernilai dibandingkan dengan hanya merubah isi pengalaman dalam memori pikiran orang tersebut. Pressuposition ini menekankan pada perubahan inti dari suatu permasalahan, bukan menitikberatkan pada perubahan gejalanya.

Building Rapport (relationship, interaction, harmony, building trust through Matching-Mirroring, Pacing-Leading) – Bagaimana kita Hubungan yang saling bermanfaat untuk 1 orang atau lebih banyak orang. Apabila dianalogikan Building Rapport adalah membangun jembatan, disaat ingin berkomunikasi dengan baik kepada seseorang, kita perlu pastikan bahwa jembatan informasinya sudah terbentuk, agar setiap informasi yang diberikan dapat berjalan lancar masuk kepada lawan bicara. Sederhananya membangun koneksi antara pikiran bawah sadar (Subconscious) pengirim pesan dan  dan penerima pesan, sehingga setiap informasi yang dikirim diterima baik oleh pikiran bawah sadar  mitra bicara. Untuk membangun Rapport dengan mudah menggunakan mirroring dan matching yaitu menyamakan/mencocokan baik verbal atau pun nonverbal ataupun pacing (menyelaraskan)- leading. Membangun Rapport diperlukan ketulusan dan rasa saling percaya untuk memperoleh kedulian, aling memberi manfaat, berprinsip hubungan yang Win-Win-Win.

Representational System - Kemampuan kita menyerap informasi dengan lima cara berdasarkan panca indra yaitu penglihatan (visual), pendengaran (auditory), perasaan (kinesthetic), penciuman (oldfactory), dan pengecapan (gustatory). Informasi yang diterima panca indra berasal dari Realita, masuk dan diolah lalu diterjemahkan menjadi representasi penginderaan yang menciptakan suatu kemiripan atau sintesa atas persepsi. Realita tidaklah sama dengan Persepsi  

Reframing – Teknik NLP yang digunakan untuk memaknai sebuah  pengalaman atau kejadian dan membingkainya menjadi sebuah makna yang berbeda. Biasanya kita berusaha mencari makna terhadap kejadian dan pengalaman. Kita memberikan makna terhadap sesuatu yang kita temui dan alami. Jika kita merubah bingkai, maka makna nya pun akan berubah, dan respons pun akan berubah – cara kita berpikir dan cara bertindak tentu saja akan berubah.

Meta Program – sebuah filter pengalaman. Seseorang menyampaikan pengalamannya dengan menggunakan kata-kata atau bahasa dan saat kata-kata dipergunakan akan mencerminkan tipe metaprogram tertentu dari orang tersebut.

Meta Model - seperangkat alat pengumpul informasi bahasa yang dirancang untuk menghubungkan kembali bahasa seseorang dengan pengalamannya yang direpresentasikan melalui bahasa tersebut. Meta Model digunakan sebagai sebuah tools NLP untuk mengklarifikasi perkataan atau kalimat seseorang, dengan tujuan klarifikasi, menguji perkataan, dan membuka batasan.

Neurological Level (spiritual, believe system, identity, skills and knowledge, behaviour, and  environment) – salah satu tools NLP yang berfungsi untuk memetakan cara kita berpikir, termasuk masalah dalam pola pikir dan sikap. Neurological Level sangat membantu  kita dalam memahami proses sebuah Program Pikiran terbentuk di dalam diri seorang seseorang, yang  kemudian setelah proses terbentuknya Program di dalam pikirannya tersebut  dapat dipahami,  kemudian langkah-langkah intervensi dapat dilakukan untuk melakukan koreksi serta pembenahan terhadap program pikiran yang salah dan tidak memberdayakan dirinya.

Chunking – adalah teknik untuk menguraikan masalah. Chunking memungkinkan kita memperoleh informasi secara lengkap, menyeluruh, dan fleksibel. Setiap masalah dapat diuraikan dari 3 sudut chungking yaitu Chunking Up (mencari bagian utama, dimana masalah ini  timbul, yang paling penting harus dituju, inti  masalah, mengapa  ini perlu ditangani segera), Chungkin Down (mencari contoh spesifik, memecah ke  bagian lebih kecil, unit lebih kecil, sudut pandang lebih dekat atau kecil) dan  Chunking Sideways (mencari persamaan dengan kasus lain,ontoh-contoh lain yang bisa membantu, mengadaptasi dari   konteks lain).

Eye Accesing Cues – suatu  teknik yang dilakukan dengan mengamati lebih dalam dan teliti pola gerak bola mata orang lain dengan tujuan untuk mendapatkan petunjuk dimana ia menyimpan informasi yang relevan dan bagaimana ia bereaksi. 

Communication Model : deletion, distortion, generalization, etc - Menjelaskan bagaimana kita mengambil informasi dari dunia luar ke dalam sistem neurologi dan bagaimana proses yang ada pada gilirannya mempengaruhi pikiran, perasaan dan perilaku. Dalam model komunikasi ini, informasi yang masuk dan diproses melalui filter ke lima indera yang kita miliki (VAKOG), kemudian diproses dengan filter penghapusan (deletion), filter generalisasi, dan filter distorsi serta filter-filter lainnya seperti filter nilai-nilai, belief, meta program, decision, dan memory - yang mempengaruhi pikiran sesorang dalam membentuk peta internal -  state -  fisiologi sampai akhirnya terbentuk menjadi perilaku yang dapat kita lihat dari seseorang.

NLP adalah sebuah alat atau tools. NLP bagi saya adalah memperkaya pilihan cara dan metode. NLP bagi saya adalah tools yang efektif dan sangat membantu proses pekerjaan dan mencapai keberhasilan dalam profesi yang saya tekuni. NLP bagi saya adalah seni untuk mengelola pikiran dan manajemen stress yang efektif. Banyak manfaat yang saya peroleh dengan menggunakan NLP yang powerful. Terima kasih NLP dan para creator hebat yang sudah menciptakannya.




Tulis Komentar

(Tidak ditampilkan dikomentar)